Kadang-kadang kita lihat seseorang bekerja di bidang yang bukan keahliannya. Insinyur teknik sipil bekerja jadi bankir di suatu bank terkemuka. Sarjana fisika melanjutkan S2 di jurusan manajemen. Bahkan pernah terjadi juga, insinyur penerbangan PTDI adalah lulusan teknik sipil.
Fenomena-fenomena di atas tentu sebuah anomali. Ya sewajarnya bukankah seseorang seharusnya tetap berkecimpung di bidang yang menjadi fokusnya. Insinyur teknik sipil, misalnya, idealnya mengambil S2 di bidang teknik sipil. Setelah lulus dari jenjang pendidikannya, idealnya dia bekerja sebagai kontraktor atau paling banter sebagai konsultan di bidang infrastruktur. Tapi terkadang kita melihat bahwa orang-orang seperti itu menjalani karir di bidang yang bukan fokusnya semasa kuliah. Artinya orang tersebut melenceng dari bidangnya atau istilah kasarnya membelot dari bidangnya.