Selasa, 13 Agustus 2013

Nostalgia Dengan Koneksi Dial Up

Ingat suara ini ?



Suara ini mungkin hanya dikenal di kalangan generasi 90-an atau generasi awal pengguna Internet. Mungkin kalau diperdengarkan ke generasi tahun 2000 tidak ada yang kenal. Tapi apa ini sebenarnya ? Yap, mungkin ada yang sudah bisa menebak. Ini adalah suara koneksi dial-up.

Bagi yang mengenal Internet di setengah dasawarsa pertama tahun 2000-an kemungkinan besar kenal dengan bunyi ribut koneksi dial-up. Suara ribut ini mengiringi perjalanan generasi-generasi awal netters Indonesia mengarungi dunia maya yang waktu itu belum berisi Facebook, YouTube, dan Twitter. 

Saya sendiri juga dulu pernah mengalami masa-masa seperti itu. Saya mengenal Internet pada tahun 2006 dan pada waktu itu masih menggunakan koneksi dial-up ini. Waktu itu saya menggunakan ISP yang terhitung populer dan mungkin dikenal hampir seluruh netters Indonesia pada masa itu : TelkomNet Instan. 

Hal lain yang berhubungan dengan koneksi dial-up ini adalah modem 56k dan kabel telepon. Dua hal ini plus layanan ISP mutlak dibutuhkan kalau mau mengakses Internet lewat koneksi dial-up. Kalau penasaran dengan modem 56k ini gambarnya.

sumber : techfuels.com
Kalau cara mengoperasikannya saya kurang tahu karena dulu saya ngakses Internet lewat modem internal laptop ibu saya. Jangan bayangkan laptopnya seperti notebook sekarang yang enteng dibawa-bawa. Laptop yang saya pake itu tebel dan beratnya mungkin ada 2 kg. Itu laptop kalau dilempar dari menara BTS yang tinggi itu kalau kena mobil kayaknya mobilnya yang remuk bukan laptopnya.

Kembali ke masalah modem. Setelah perlengkapan yang dibutuhkan sudah ada, tinggal lakukan koneksi. Berikut saya paparkan langkah-langkah koneksi dial-up. Karena yang saya pakai dulu itu TelkomNet Instan maka saya buat di sini mengikuti aturan koneksi TelkomNet Instan. 

Step by step koneksi dial-up lewat TelkomNet Instan :
  1. Sambungkan modem ke colokan telepon lewat kabel telepon.
  2. Sambungkan modem dengan komputer.
  3. Buka menu "Connect to Internet" di Windows.
  4. Pastikan username dan nomornya sesuai. Nomor TelkomNet Instan : 080989999. Username-nya saya lupa.
  5. Ketikkan password : telkom.
  6. Klik "Dial".
  7. Tunggu sebentar sementara modem melakukan koneksi. Bunyi ribut yang ada di atas akan terdengar.
  8. Modem akan terkoneksi. Kalau koneksi gagal ulangi dari langkah 3.
Setelah terkoneksi akan muncul pemberitahuan kalau modem terkoneksi lengkap dengan kecepatannya. Untuk TelkomNet Instan biasanya kecepatannya berkisar di 49,2-50,6 kbps. Kadang-kadang 48 kbps. ISP lain ? Sepertinya tidak jauh berbeda.

Gimana kalau dipake browsing ? Ya, kalau dipake buat ngebuka halaman Wikipedia bisalah. Tapi kalau disuruh ngebuka video di YouTube jangan ditanya. Setengah jam mungkin abis cuma buat buffering-nya saja. 

Begitulah cerita soal dial-up. Ada yang punya cerita jadul yang lain ?

Jumat, 19 Juli 2013

Steps to Make Hashbrown in The 70s and 2010s

1970s

1. Ask Mom about the recipe.
2. Write down the recipe.
3. Buy the ingredients.
4. Follow the instruction in the recipe.
5. Done.

2010s

1. Connect to the Internet.
2. Type "How to make hashbrown" in the web browser.
3. Enter.
4. Click the link.
5. Print the recipe.
6. Buy the ingredients.
7. Follow the instruction in the recipe.
8. Done.

See any differences ?

Jumat, 21 Juni 2013

Mengubah Blog Menjadi Diari Pribadi

Blog sebagai sarana tulis-menulis dan publikasi tulisan di ranah maya digunakan untuk berbagai macam tujuan. Ada blog yang dijadikan sebagai sarana untuk belajar menulis. Ada yang dijadikan sebagai sarana pemasaran produk. Ada yang dijadikan sebagai sarana penyebaran informasi. Dan dari sekian banyak blogger ada juga orang yang menjadikan blog sebagai tempat untuk menulis catatan harian atau diari.

Tentu saja menulis diari yang bersifat pribadi di Internet yang notabene bisa diakses siapa saja amat riskan. Apalagi jika yang ditulis di situ berhubungan dengan hal-hal yang pribadi. Tentu saja hal-hal pribadi tersebut berpotensi mendatangkan kerugian kalau sampai bocor ke orang yang salah.

Lalu bagaimana cara mengurangi resiko tersebut ?

Caranya sebenarnya sederhana. Yang perlu kita lakukan hanyalah kebalikan dari apa yang biasanya orang lain lakukan. Ya, kalau orang lain ingin agar blog-nya dilihat oleh banyak orang maka kita akan membuat blog kita dilihat oleh semakin sedikit orang.

Salah satu caranya saya tuliskan di bawah ini. Cara yang saya tuliskan ini khusus untuk Blogger.

Minggu, 02 Juni 2013

Man Saara Ala Darbi Washala

Kalau kalian nge-fans pada karya-karya Ahmad Fuadi seperti Negeri Lima Menara dan Ranah Tiga Warna mungkin memerhatikan bahwa masing-masing novel tersebut membawa suatu kata mutiara. Novel Negeri Lima Menara mengandung kalimat Man Jadda Wajada (siapa bersungguh-sungguh akan berhasil) dan novel Ranah Tiga Warna mengandung kalimat Man Shabara Zhafira (siapa bersabar dia beruntung). Dalam perjalanan hidupnya, tokoh Alif menggunakan kedua kalimat tersebut sebagai salah satu prinsip hidupnya.

Baru-baru ini  Ahmad Fuadi menerbitkan novel terakhir dari trilogi ini. Novel ini berjudul Rantau Satu Muara. Seperti kedua novel sebelumnya, novel ini juga membawa kalimat mutiara. Kali ini kalimat mutiara tersebut adalah Man Saara Ala Darbi Washala.

Postingan ini tidak akan membahas novel Ahmad Fuadi yang terakhir tersebut. Yang akan disoroti pada postingan ini adalah kalimat mutiara yang terkandung dalam novel tersebut.

Minggu, 26 Mei 2013

Budaya Unik Indonesia : Pars Pro To To

Para perantau yang merantau ke tempat lain di Indonesia mungkin pernah mengalami percakapan seperti ini :

A : "Mas dari mana asalnya ?"

B : "O, kalau saya dari Medan Mas."

A : "Oh Medan toh. Medannya di mana ya ? Di deket Danau Toba ?"

B : ....

Senin, 13 Mei 2013

Deadline versus Progress

Menjadi seorang pelajar/mahasiswa pasti akan dihadapkan pada tugas. Dari disuruh ngerjain soal yang rada sederhana sampai ngerjain tubes (tugas besar) yang rumit. Idealnya pengerjaan tugas itu tidak ditunda-tunda. Dengan kata lain pengerjaan tugas sebaiknya dicicil tidak main SKS (sistem kebut semalam). Kalau diplot grafik kemajuan vs waktunya kira-kira seperti ini.


 Tapi... Seringkali yang terjadi tidak seperti itu. Yang terjadi malah begini...
Hmmm... Pernah mengalami ?

Sabtu, 04 Mei 2013

Pembelotan Bidang Keahlian

Kadang-kadang kita lihat seseorang bekerja di bidang yang bukan keahliannya. Insinyur teknik sipil bekerja jadi bankir di suatu bank terkemuka. Sarjana fisika melanjutkan S2 di jurusan manajemen. Bahkan pernah terjadi juga, insinyur penerbangan PTDI adalah lulusan teknik sipil.

Fenomena-fenomena di atas tentu sebuah anomali. Ya sewajarnya bukankah seseorang seharusnya tetap berkecimpung di bidang yang menjadi fokusnya. Insinyur teknik sipil, misalnya, idealnya mengambil S2 di bidang teknik sipil. Setelah lulus dari jenjang pendidikannya, idealnya dia bekerja sebagai kontraktor atau paling banter sebagai konsultan di bidang infrastruktur. Tapi terkadang kita melihat bahwa orang-orang seperti itu menjalani karir di bidang yang bukan fokusnya semasa kuliah. Artinya orang tersebut melenceng dari bidangnya atau istilah kasarnya membelot dari bidangnya.

Selasa, 30 April 2013

Dua Kendala Lain Dalam Menulis

"Menulis itu mengubah dunia". Itu kata Pak Rinaldi Munir dalam komennya di sebuah posting blog. Kalimat itu memang amat bermakna dan kalau kita lihat buktinya di dunia memang sangat banyak. Ibnu Sina, misalnya, namanya masyhur karena kitabnya mengenai kesehatan. Ibn Al-Baytar, seorang ilmuwan Muslim, namanya tercatat oleh sejarah karena karyanya di bidang farmasi (karyanya tersebut merupakan ensiklopedia farmasi berisi 1.400 jenis tanaman, makanan-makanan, dan obat-obatan). Newton terkenal lewat Principia-nya. Anne Frank mendunia namanya karena rutin menulis di buku hariannya (dan karena isinya diterbitkan). 

Nah, kalau buktinya sudah banyak kenapa tidak menulis ? 

Banyak sekali alasannya yang pasti. Yang sibuklah, tidak punya saranalah, gak ada idelah, dll. Sampai-sampai ada alasan yang agak lucu :

"Gak bisa nulis"
Walah-walah ini alasan udah fatal banget. Jadi kamu waktu TK ngapain ?* (hehehe... peace).

Ada juga alasan  yang rada-rada keren :

"Kena writer's block"

Yah apapun alasannya memang menulis itu gak gampang. Ini maksudnya nulis yang berkualitas ya. Kalau nulis status-status alay di fb sama twitter mah saya juga bisa.  Kendalanya ya salah satunya yang di atas itu banyak alasan-alasan yang timbul (atau dibuat-buat ?) penyebab gak jadi nulis atau tulisan mandek. Cuma di sini saya gak bakal bahas kendala-kendala tadi. Di sini saya akan bahas kendala yang saya temukan sendiri.

Jadi menulis itu susah karena :

1. Menulis itu besar akibatnya

Kalau yang ini udah pasti. Hasil tulisan kita bisa menimbulkan dampak yang besar terutama kalau dipublikasikan. Sayangnya, dampak tersebut juga bisa negatif. Misalnya, kamu nulis artikel ilmiah di blog. Nah, kalau kamu gak hati-hati bisa saja kamu menyesatkan banyak orang yang baca blog kamu. Kasus lain itu waktu nulis soal budaya. Salah-salah kata bisa-bisa kamu dicap rasis. Kedua contoh tersebut berlaku juga untuk tulisan-tulisan non-blog seperti status media sosial.


2. Kamu lakukan gak hal yang kamu tulis ?

Ini berlaku buat tulisan yang bertema motivasi. Termasuk motivasi di sini juga motivasi yang berhubungan dengan agama. Tulisan dengan kedua tema tersebut tentu sarat  akan anjuran dan ajakan. Kalau dalam Islam tentu saja ajakannya pasti untuk melakukan apa yang disukai Allah dan meninggalkan apa yang tidak di sukai Allah atau amar ma'ruf nahi munkar. Tentu saja maksud dari tulisan tersebut baik, namun dari tulisan tersebut timbul satu pertanyaan. Apakah kamu benar-benar melakukan yang kamu tulis atau kamu hanya menulis hal tersebut ? Contoh dari hal ini, misalnya, ada orang yang menulis ajakan untuk sholat di awal waktu. Nah, di sini pertanyaannya kembali ke orang tersebut : Apakah kamu sudah sholat di awal waktu sesuai dengan ajakan yang kamu tulis atau belum ?

Kendala yang pertama biasanya ditemui kalau nulis artikel berita atau artikel ilmiah. Untuk artikel non-ilmiah pun kadang-kadang terjadi. Hal ini pernah saya alami. Punya ide tulisan tapi kepikiran takut salah tulis. Harus riset lagi tapi males. Ujung-ujungnya gak jadi nulis. Yah kalau begini kendalanya udah kombinasi antara kurang ilmu dengan males cari ilmu.

Nah, yang kedua ini baru saya sadari setelah saya beberapa kali menulis artikel bertema motivasi. Beberapa waktu setelah itu saya baru kepikiran apakah yang saya tulis itu benar-benar saya lakukan. Atau saya cuma menulis buat gagah-gagahan seakan-akan saya sudah melakukan itu. Naudzubillahi min dzalik...

Hmmm... Menulis itu memang tidak mudah. 

NB : Artikel lain mengenai hal ini, lihat artikel karya Rasyid Sayyari di sini

Kamis, 21 Februari 2013

Dan Alay pun Masuk Wikipedia...

Go home Wikipedia, you need a rest...

Memang di dunia ini yang namanya hal yang aneh-aneh gak ada habisnya. Kali ini anomali itu datang dari Wikipedia. Situs beken ini merilis artikel yang bakal bikin kita senyum-senyum sendiri. Ya, situs ini merilis artikel mengenai fenomena komunikasi yang sering bikin orang sebel. Judul artikel itu : Alay...

Tidak tanggung-tanggung situs Wikipedia yang merilisnya adalah Wikipedia bahasa Inggris. Cabang Wikipedia yang paling lengkap di antara cabang Wikipedia lainnya...

Terus terang, saya tidak tahu pasti apa yang memotivasi kontributor Wikipedia untuk merilis artikel seperti ini... Apakah alay sudah begitu bekennya atau yang lebih buruk apakah infeksi akut alayisme sudah menjangkiti generasi muda ? Wew... saya tidak tahu. Yang pasti generasi remaja zaman sekarang akan punya cerita yang tidak terlupakan untuk diberitahu kepada anak cucu mereka...

Dan... ini nyata...

Reblogging...

Gak terasa ternyata sudah lama saya tidak posting di blog saya lagi... Terakhir saya posting, saya masih jadi mahasiswa dan sekarang saya jadi mahasiswa (apaan ...?) eh maksudnya pas saya terakhir posting itu saya masih semester satu, sekarang udah semester dua... (oh gitu...)

Kelamaan gak posting ternyata membuat saya susah posting lagi. Ibarat sebuah benda yang diam, untuk membuatnya bergerak rada-rada susah karena harus ngelawan gaya gesek statis dulu... Yah tapi bagaimanapun susahnya, bukan berarti tidak mungkin kan...?

Karena itu ibarat orang puasa, maka mari buka kembali blog ini dengan posting yang ringan dahulu... Posting yang dalem-dalem macam filsafat biarlah ditaruh di bangku cadangan dahulu... Yang terpenting sekarang adalah gagasan yang ada di kepala ini tertuang dalam karya nyata (terlalu formal kali bahasanya ya...)

Oke, berhubung saya bilang bakal mulai dengan yang ringan dahulu, maka saya akan mulai dengan topik yang pasti dikenal kita semua yaitu : 4L4y...