Bagi mereka yang suka bermain game tentu tidak asing dengan nama game Metro 2033. Game yang bertema post-apocalyptic ini berlatar Kota Moskow yang hancur akibat serangan nuklir. Dikisahkan dalam game ini bahwa orang-orang yang selamat harus tinggal di stasiun kereta bawah tanah Moskow yang sudah dimodifikasi sebagai bunker perlindungan dari nuklir. Mereka harus bertahan hidup di
sana karena dunia atas yang dahulu menjadi tempat mereka bernaung tidak dapat lagi mendukung kehidupan. Bahkan dalam game ini dikisahkan bahwa untuk bertahan di atas tanah, karakter pemain harus memakai masker gas karena udaranya beracun.
Gambaran di atas mungkin terasa tidak mungkin. Namun hal tersebut masih punya kemungkinan untuk dapat terjadi di dunia dewasa ini.
Tiga dasawarsa yang lalu, gambaran tersebut termasuk salah satu ancaman yang membayangi dunia. Dengan kondisi dunia masih dalam Perang Dingin, dua negara yaitu Amerika dan Uni Soviet berkompetisi untuk menjadi yang terkuat. Persaingan mereka diantaranya mencakup bidang persenjataan. Salah satu arsenal yang giat mereka kembangkan adalah senjata nuklir.
Kontan dunia dicekam teror Perang Nuklir yang membayangi setiap saat. Saking menakutkannya masa tersebut, sampai lahirlah istilah "Doomsday Clock" yang konon jika jarumnya berada di 00.00 maka tamatlah riwayat dunia ini.
Beruntung, ancaman tersebut agaknya berhasil diredam oleh runtuhnya Uni Soviet yang juga menandai berakhirnya Perang Dingin. Dunia pun bersuka cita karena ancaman Perang Nuklir telah berhasil diredam dan dengan itu pula dunia melangkah ke era yang baru.
Namun apakah ancaman Perang Nuklir telah berhasil dihentikan ?
Jawabannya bisa saja tidak, sebab walaupun ancaman dari Uni Soviet terhenti timbul lagi ancaman Nuklir dari Korea Utara. Korea Utara yang dikenal sebagai daerah yang tidak stabil diketahui mempunyai rudal nuklir yang diketahui dapat menjangkau AS. Senjata tersebut tentu tidak bisa dianggap remeh, dan dengan hubungan Korea Utara yang tidak mulus dengan AS senjata tersebut masih tetap memberi ancaman tersendiri.
Di sisi lain, rudal nuklir tersebut berperan menjadi salah satu aset Korea Utara untuk membuat AS memperhitungkan posisinya sebagai sebuah negara. Dengan kata lain, Korut menggunakan rudal nuklir mereka sebagai semacam jaminan agar AS tidak menyerang negaranya sehingga harapan kita agar Korut segera menonaktifkan senjata nuklirnya agaknya sulit untuk terlaksana.
Maka dengan keadaan tersebut, dunia sekali lagi berada dalam ancaman Nuklir. Hanya saja kali ini, kita tidak menyaksikan pertarungan antara para raksasa dunia untuk mendapatkan kekuatan. Pertarungan kali ini adalah antara sebuah negara raksasa dengan negara kecil yang sedang terdesak.
Karena itu, agaknya cukup bagi kita untuk menjadikan gambaran di Metro 2033 sebagai sebuah peringatan akan apa yang terjadi jika seandainya sebuah kekuatan yang besar disalahgunakan. Dan juga agar kita ingat bahwa rasa tertekan dapat membuat sebuah pihak melakukan hal yang tidak terduga.
sana karena dunia atas yang dahulu menjadi tempat mereka bernaung tidak dapat lagi mendukung kehidupan. Bahkan dalam game ini dikisahkan bahwa untuk bertahan di atas tanah, karakter pemain harus memakai masker gas karena udaranya beracun.
Gambaran di atas mungkin terasa tidak mungkin. Namun hal tersebut masih punya kemungkinan untuk dapat terjadi di dunia dewasa ini.
Tiga dasawarsa yang lalu, gambaran tersebut termasuk salah satu ancaman yang membayangi dunia. Dengan kondisi dunia masih dalam Perang Dingin, dua negara yaitu Amerika dan Uni Soviet berkompetisi untuk menjadi yang terkuat. Persaingan mereka diantaranya mencakup bidang persenjataan. Salah satu arsenal yang giat mereka kembangkan adalah senjata nuklir.
Kontan dunia dicekam teror Perang Nuklir yang membayangi setiap saat. Saking menakutkannya masa tersebut, sampai lahirlah istilah "Doomsday Clock" yang konon jika jarumnya berada di 00.00 maka tamatlah riwayat dunia ini.
Beruntung, ancaman tersebut agaknya berhasil diredam oleh runtuhnya Uni Soviet yang juga menandai berakhirnya Perang Dingin. Dunia pun bersuka cita karena ancaman Perang Nuklir telah berhasil diredam dan dengan itu pula dunia melangkah ke era yang baru.
Namun apakah ancaman Perang Nuklir telah berhasil dihentikan ?
Jawabannya bisa saja tidak, sebab walaupun ancaman dari Uni Soviet terhenti timbul lagi ancaman Nuklir dari Korea Utara. Korea Utara yang dikenal sebagai daerah yang tidak stabil diketahui mempunyai rudal nuklir yang diketahui dapat menjangkau AS. Senjata tersebut tentu tidak bisa dianggap remeh, dan dengan hubungan Korea Utara yang tidak mulus dengan AS senjata tersebut masih tetap memberi ancaman tersendiri.
Di sisi lain, rudal nuklir tersebut berperan menjadi salah satu aset Korea Utara untuk membuat AS memperhitungkan posisinya sebagai sebuah negara. Dengan kata lain, Korut menggunakan rudal nuklir mereka sebagai semacam jaminan agar AS tidak menyerang negaranya sehingga harapan kita agar Korut segera menonaktifkan senjata nuklirnya agaknya sulit untuk terlaksana.
Maka dengan keadaan tersebut, dunia sekali lagi berada dalam ancaman Nuklir. Hanya saja kali ini, kita tidak menyaksikan pertarungan antara para raksasa dunia untuk mendapatkan kekuatan. Pertarungan kali ini adalah antara sebuah negara raksasa dengan negara kecil yang sedang terdesak.
Karena itu, agaknya cukup bagi kita untuk menjadikan gambaran di Metro 2033 sebagai sebuah peringatan akan apa yang terjadi jika seandainya sebuah kekuatan yang besar disalahgunakan. Dan juga agar kita ingat bahwa rasa tertekan dapat membuat sebuah pihak melakukan hal yang tidak terduga.
Great article :) Keep writing.
BalasHapus